Langsung ke konten utama

Paguyuban Pangeran Pasarean

VISI
Paguyuban Pangeran Pasarean merupakan lembaga sosial kemasyarakatan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, tradisi-tradisi leluhur, serta pusat pembinaan akhlakul karimah yang berwawasan multikultural.
MISI
1.      Membina masyarakat muslim yang memiliki kemantapan akidah dan kedalaman spiritual, keluasan ilmu pengetahuan yang tinggi.
2.      Melahirkan insane yang berkualitas, beriman dan berakhlak mulia, berilmu pengetahuan luas, dan selalu mengabdi bagi kepentingan masyarakat.
3.      Mentransformasi dan memberikan pencerahan nilai-nilai Islam dan budaya bagi masyarakat luas.
4.      Mengembangkan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat secara inovatif, obyektif, dan dinamis sesuai dengan pengembangan ajaran leluhur bumi Nusantara.

 TUJUAN
1.      Menyiapkan anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dibidang skill dan akhlak yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, serta mengembangkan dan melestarikan budaya-budaya seni, khususnya budaya leluhur yang sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran dan pengetahuan agama Islam, yang bernafaskan Islam.
2.      Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan ajaran agama Islam, IPTEK, dan seni yang bernafaskan Islam, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.


LATAR BELAKANG
SEJARAH BERDIRINYA LSM PAGUYUBAN PANGERAN PASAREAN
Berdirinya Paguyuban Pangeran Pasarean tidak lepas dari keberadaan Situs Pangeran Pasarean.  Pangeran Pasarean yang bernama Muhammad Aripin adalah putra Syekh Syarif Hidayatullah dari Ibu Nyimas Tepa Sari yang berasal  dari Majapahit, beliau lahir pada tahun 1495 M dan wafat pada tahun 1552 M yang makamnya berada di gegunung.
Untuk merawat bangunan bangunan situs makam dan melestarikan budaya serta ajaran Pangeran Pasarean, kami keluarga beserta masyarakat setempat saling bertemu, berkumpul dan  bergotong royong. Melihat kepentingan tersebut maka kami merasa perlu adanya suatu wadah organisasi yang permanen akhirnya kami sepakat membentuk organisasi LSM  Paguyuban Pangeran Pasarean.
            Untuk melegalisasikan paguyuban, pada tanggal 6 Juni 2006 di daftarkan ke notaris SITI ARTATI NOVERIYAH, SH. Jalan Sultan Ageng Tirtayawa Nomer 293 Kedawung dengan Nomer Akte 4.
            Dalam perkembanangan berikutnya, Paguyuban Pangeran Pasarean tidak hanya melestarikan budaya, tradisi-tradisi disekitar situs Pangeran Pasarea, akan tetapi juga mengadakan pembinaan akhlak bagi remaja, masyarakat serta kegiatan-kegiatan sosial keagamaan dan kemasyarakatan, serta pendidikan yang bekerja sama dengan pemerintah setempat.
            Sepanjang sejarah Paguyuban Pangeran Pasarean, para tokoh yang ikut serta dalam pembentukan Paguyuban Pangeran Pasarean adalah sebagai berikut:
1.      R. Sugeno, Kepala Desa Gegunung1981
2.      R. Suyono, Sekdes 1981
3.      R. Sumarsono
4.      Didi Supandi
5.      Otong Masari, LKMD Desa Gegunung 1981
6.      Toto Sugianto
7.      Mumu
8.      R. Hasan Ashari
9.      R. Subagja
10.  R. Pancasasmita Wijaya
11.  Hj. Teti KDI
12.  Dewi Qulhu
13.  P. Rachman Sulendraningrat 

ARAH PENGEMBANGAN
PAGUYUBAN PANGERAN PASAREAN 

Paguyuban Pangeran Pasarean memiliki obsesi untuk mengembangkan diri menjadi paguyuban yang berkualitas, berwawasan pendidikan multikultural dan ajaran Syaikh Syarif Hidayatullah dibidang sosial, budaya, olahraga, kesehatan, pendidikan dan pesantren.
Adapun perspektif pengembangan kea rah tersebut dilandasi dengan pemikiran sebagai berikut:
Meningkatnya kebutuhan sumberdaya masyarkat dalam berbagai bidang dengan wawasan keagamaan yang memadai yang langsung menyentuh ke jantung masyarakat.
Komitmen Paguyuban Pangeran Pasarean berkembang menjadi sebuah LSM lebih menghasilkan pengembangan sumberdaya manusia secara langsung dibidang sosial, budaya tradisi-tradisi leluhur, olahraga, kesehatan, lingkungan, pendidikan dan ajaran Syaikh Syarig Hidayatullah yang professional serta kompetensi yang lebih tinggi untuk kepentingan masyarakat yang multikultural.

Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Paguyuban Pangeran Pasarean sudah cukup memadai dalam segi kualitas, kuantitas dan kualifikasi yang berorientasi kepada pendidikan berbasis masyarakat dengan terjun langsung dan ikut dalam setiap kegiatan.

Keberadaan masyarakat Gegunung dan sekitarnya serta masyarakat Cirebon, secara cultural historis memiliki akar-akar religius yang harus dipelihara dan dijaga melalui pengembangan model keberagamaan dinamis yang memadukan semangat pengejewantahan ajaran Islam, memberikan inspirasi bagi pengembangan peradaban umat yang berbasis pada nilai-nilai tradisi setempat. Pengembangan Paguyuban Pangeran Pasarean menjadi sangat penting karena memiliki otoritas mengelola secara langsung langsung setiap kegiatan dan program-program yang dilaksanakan.

Secara ekonomi masyarakat di sekitar Gegunung dan sekitarnya belum mampu memberdayakan sumberdaya ekonomi secara optimal. Potensi kekayaan tradisi, budaya, ekonomi, kepariwisataan, pertanian, dan perdagangan serta pendidikan, ajaran Syaikh Syarif Hidayatullah belum sepenuhnya mengangkat harkat dan martabat masyarkat secara signifikan. Dengan adanya Paguyuban Pangeran Pasarean diharapkan mampu menjadi inspirator sekaligus menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dalam memperoleh akses tradisi, budaya, ekonomi, sosial, kesenian, pendidikan, dan keagamaan yang berbasis pada spirit ajaran agama khususnya Syaikh Syarif Hidayatullah yang berorientasi pada pendidikan multikultural.

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    PROPOSAL PAGELARAN WAYANG KULIT SEMALAM SUNTUK TAHUN 2011

    PANITIA NGUNJUNG BUYUT PANEMBAHANPANGERAN PASAREAN KELURAHAN GEGUNUNG KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON TELP. 081 324 292 345 PROPOSAL PAGELARAN WAYANG KULIT SEMALAM SUNTUK TAHUN 2011 A.       Pendahuluan Seni dan Budaya dalam arti luas, memiliki pemahaman yang menyatu dengan proses pembentukan cita rasa manusia terhadap waktu dan alam jagat raya. Sebagai sebuah proses, Seni dan budaya saat  ini mengalami suatu keadaan, dimana kita (manusia) sebagai pelaku pencetus lahirnya seni dan budaya, termanipulasi oleh perkembangan zaman atau larut dalam seni dan budaya modern. Proses perkembangan zaman  ini  mambuat kita lupa akan seni dan budaya leluhur yang merupakan prototype dan asal-usul lahirnya sebuah sejarah dan kebudayaan bangsa.

    Pengantar Awal

    Lan iki saban-saban maca sejarah Babad Cirebon kudu maca fatekah ngaturi maring Gusti ingkang sinuhun kanjeng susuhunancirebon, arep maca lan sawuse maca. “ Tshumma ila khadhroti sayyidina wamaulana sulthoni makhmudaauliyaallahu ta’ala qutubizzaman kholifaturrosullullohi shollallohi ‘alaihi wasallam, syaullohilahumul faatikhah”. Ikilah sejarah Babad Cirebon. Poma-poma aja den silihaken ing wong liyan. “Wallohi a’lamubisshowab”

    Sejarah Situs Makam Pangeran Pasarean

      Situs Pangeran Pasarean terletak ± 2 km kearah timur dari pusat pemerintahan Kab. Cirebon, tepatnya di Rt/04/01 Kel. Gegunung Kec Sumber. Menurut kitab Cirebon Nagari Pangeran Pasarean nama aslinya Pangeran Muhammad Arifin putra Syaikh Syarif Hidayatullah, atau yang dikenal Sunan Gunung Jati.