Langsung ke konten utama

KATA PENGANTAR


            Demi Allah, tak ada ilmu yang dimiliki penulis ulang, dalam menulis ulang Babad Cirebon ini. Bahasa yang ditulis pun tak dapat penulis mengerti sepenuhnya, sehingga  sudah tentunya penulis merasa ragu dengan kebenaran yang pasti atas penulisan ulang ini. Oleh karenanya penulis memohon bantuan dari pembimbing dan para pembaca untuk membenarkan jikalau terdapat kesalahan dalam penulisan. Namun, penulis berusaha dengan maksimal agar tak banyak terdapat kesalahan dalam penulisannya dan akhirnya, penulis hanya bisa berusaha. “Bismillahi tawakkaltu ‘alallah, laakhaula walaa kuwwataillabillahil ‘aliyyil ‘adzhim.”
           


Cirebon, 16 Agustus 2010



Penulis Ulang       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL PAGELARAN WAYANG KULIT SEMALAM SUNTUK TAHUN 2011

PANITIA NGUNJUNG BUYUT PANEMBAHANPANGERAN PASAREAN KELURAHAN GEGUNUNG KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON TELP. 081 324 292 345 PROPOSAL PAGELARAN WAYANG KULIT SEMALAM SUNTUK TAHUN 2011 A.       Pendahuluan Seni dan Budaya dalam arti luas, memiliki pemahaman yang menyatu dengan proses pembentukan cita rasa manusia terhadap waktu dan alam jagat raya. Sebagai sebuah proses, Seni dan budaya saat  ini mengalami suatu keadaan, dimana kita (manusia) sebagai pelaku pencetus lahirnya seni dan budaya, termanipulasi oleh perkembangan zaman atau larut dalam seni dan budaya modern. Proses perkembangan zaman  ini  mambuat kita lupa akan seni dan budaya leluhur yang merupakan prototype dan asal-usul lahirnya sebuah sejarah dan kebudayaan bangsa.

Pengantar Awal

Lan iki saban-saban maca sejarah Babad Cirebon kudu maca fatekah ngaturi maring Gusti ingkang sinuhun kanjeng susuhunancirebon, arep maca lan sawuse maca. “ Tshumma ila khadhroti sayyidina wamaulana sulthoni makhmudaauliyaallahu ta’ala qutubizzaman kholifaturrosullullohi shollallohi ‘alaihi wasallam, syaullohilahumul faatikhah”. Ikilah sejarah Babad Cirebon. Poma-poma aja den silihaken ing wong liyan. “Wallohi a’lamubisshowab”

Sejarah Situs Makam Pangeran Pasarean

  Situs Pangeran Pasarean terletak ± 2 km kearah timur dari pusat pemerintahan Kab. Cirebon, tepatnya di Rt/04/01 Kel. Gegunung Kec Sumber. Menurut kitab Cirebon Nagari Pangeran Pasarean nama aslinya Pangeran Muhammad Arifin putra Syaikh Syarif Hidayatullah, atau yang dikenal Sunan Gunung Jati.